Binjai.SRN I Dugaan Korupsi dalam pembangunan proyek Mesjid dan Quran Center senilai Rp.47,5 Milyar di Kota Binjai masih terus mendapat sorotan.
Wajar jika kalangan masyarakat Kota Binjai, LSM hingga wartawan menyoal pembangunan Mesjid Alfatih lantaran diduga lari dari Spek dan judul kerja yang di rencanakan.
Salah seorang masyarakat Kota Binjai, Hambali menilai bahwa dugaan korupsi dalam Pembangunan Mesjid Alfatih Kota Binjai sudah mulai tercium disaat Pemenang Proyek yakni PT.Viola Cipta Mahakarya (VCM) menyatakan mundur dan mengaku menjadi korban dalam pembangunan Islamic Center Kota Binjai.
“Awalnya kegiatan tersebut sudah mulai tercium ada apanya. Saat itu kami mengetahui bahwa kegiatan proyek itu dimenangkan oleh PT.VCM dengan pagu 47,5 milyar. namun Direktur PT.VCM bernama Bambang buka suara dan viral di media” kata Hambali.
Menurutnya, masih kata Hambali. pembangunan Islamic Center Kota Binjai harus segera di usut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, sebab, Menurutnya kejahatan ini sudah terlihat Terstruktur Sistematis dan Masiv (TSM)
“Saya selaku warga Kota Binjai menyesali adanya dugaan kejahatan dalam pembangunan Islamic center yang menelan biaya puluhan milyar. Ini nama mesjid kenapa berani seperti itu. Apalagi sudah banyak bermunculan dugaan-dugaan yang sudah bisa menjadi modal awal dalam pemeriksaan di KPK.Ini sudah termasuk kejahatan Terstruktur Sistematis dan Masiv (TSM), sehingga KPK harus segera turun dan mengusut lebih dalam dugaan kasus korupsi pembangunan mesjid islamic center di Kota Binjai” ujarnya.
Sebelumnya, dilansir dari Drberita, Direktur PT.Viola Cipta Mahakarya (VCM) mengaku menjadi korban dalam pembangunan multiyears Islamic Center Kota Binjai yang menelan biaya senilai 47,5 milyar bersumber dari anggaran APBD tahun 2022-2023 Dinas PUPR Kota Binjai pimpinan Elvi Kristina.
Ia pun menyebutkan bahwa dituding PUPR Binjai bahwa perusahaan miliknya selaku pemenang tender kolaps, hingga tidak bisa mengerjakan kegiatan proyek Islamic Center.
“Dalam proyek ini (Islamic Center) saya sebenarnya yang menjadi korban. Saya sudah habis banyak di awal pengerjaan lahan. Perusahaan saya dibilang mereka (Pemko Binjai) kolaps,” ungkap Bambang Hermawan kepada DRberita di Jalan Amaliun Medan, Sabtu 15 Juli 2023.
Dalam pemberitaan tersebut, Bambang juga membantah tudingan bahwa ia selaku direktur PT.VCM menjual Putus proyek Islamic Center Kota Binjai ke PT.Manel Star
“Tidak ada saya menjual putus itu proyek ke PT. MS, saya yang mundur. Ini ada suratnya. Pemko Binjai yang tidak ada uang. Lihat saja sendiri kondisi proyek itu di lapangan, apa jalan?,” kata Bambang.
“Yang menujuk PT. MS itu dari orang dinas. Mereka pemenang nomor dua, saya mundur otomatis mereka yang mengerjakan proyeknya. Kalau sekarang tidak jalan proyek itu, bukan urusan dan tanggung jawab saya lagi,” jelasnya.
Dalam pemberitaan yang dilansir dari DR Berita, mundurnya PT. VCM dari proyek multi years pembangunan Islamic Center Kota Binjai senilai 47,5 milyar kabarnya diduga adanya tekanan dari kelompok tertentu diduga orang dekat dari Walikota Binjai, Amir Hamzah.
Bahkan kelompok tersebut, kabarnya juga yang awalnya akan dijadikan pemenang tender. Akan tetapi dipengumuman tender yang muncul sebagai pemenang akhirnya PT. VCM.(Bersambung/Drberita/HM011).