Buntut Dugaan Kasus Korupsi Dana Isentif Fiskal, Warga Binjai Minta KPK Tetapkan Tersangka

83 0

Sumatera Utara.SRN I Dugaan Koruspi Dana Isentif Fiskal tahun 2024 di Kota Binjai akan memasuki babak baru, pasalnya, terhendus kabar bahwa beberapa maksud tujuan kedatangan walikota Binjai, Amir Hamzah dan Tim TAPD Kota Binjai dan OPD lainnya ke Gedung Anti Korupsi (KPK) bukan hanya soal pemaparan kinerja Pemko Binjai.Senin, (12/5).

Namun di perkuat dengan adanya pemeriksaan Dugaan Korupsi lantaran pemberitaan dugaan korupsi Dana Isentif Fiskal (DIF) Kota Binjai tahun 2024 telah viral di beberapa media dan bukan menjadi rahasia umum lagi bagi jagat raya.

Hal ini disebutkan salah seorang warga Kota Binjai bernama Rahmad. Pria bertubuh tegap ini menyebutkan bahwa selain memberikan pemaparan, para pejabat Pemerintah Pemko Binjai diduga di periksa terkait isu yang telah viral di media sosial hingga menuai tanya.

“Kalau saya berpendapat bahwa selain mereka memaparkan kinerja di KPK, pasti di periksa juga bang di KPK. sebab, Isu dugaan korupsi Dana Isentif Fiskal (DIF) itu sudah sampai kemana-mana, viral di tiktok dan media sosial lainnya.mungkin pun sudah sampai ke telinga pak Prabowo, apalagi ke KPK”ujar Rahmad saat berada di warkop Welly.

Tidak hanya itu, Rahmad juga meminta agar KPK membongkar sejumlah dugaan Korupsi seperti Pembangunan Mesjid al-Fatih Kota Binjai, Dana Isentif Fiskal, Pembangunan Jembatan Kembar, Pembangunan Pajak Tavip yang berada di Kota Binjai.

“Banyak lagi PR bang, kalau Kejatisu dan Kejari Binjai tidak mampu, masih ada KPK. Karena tidak mungkin Ketua KPK dan Timnya tidak tahu dugaan-dugaan korupsi di setiap daerah. Pasti di kliping mereka bang. Seperti halnya dugaan korupsi mesjid al-Fatih, Jembatan Kembar yang teknisnya mempersempit sungai, pajak Tavip, dan Dana Isentif Fiskal (DIF) jadi kita minta KPK tetapkan tersangka – tersangkanya”kata Rahmad.

Namun hingga berita ini diterbitkan, Kepala BPKAD Kota Binjai, Erwin Toga, Sekda Kota Binjai, Irwansyah dan Inspektorat Kota Binjai, Eka Syahputra lebih memilih bungkam dikonfirmasi terkait dugaan Koruspi Dana Isentif Fiskal (DIF).

Sebelumnya, dugaan koruspi Dana Isentif Fiskal (DIF) Kota Binjai tahun 2024 menjadi perbincangan hangat di Kota Binjai. Wajar jika warga kota Binjai mengharapkan KPK untuk tetapkan para tersangka atas dugaan korupsi Dana Isentif Fiskal (DIF)

Dilihat dari perjalanan penggunaan Dana Isentif Fiskal (DIF) di Kota Binjai diduga terdapat keganjalan hingga harus di usut tuntas. Baik dalam bentuk laporan, penyalahgunaan, atau pemanfaatan dana yang diduga tidak sesuai dengan regulasinya.

Dugaan Korupsi Dana Isentif Fiskal (DIF) itu terhendus lantaran sebelumnya Pemerintahan Kota Binjai sedang defisit anggaran, namun banyak pengerjaan bersumber dari R-APBD diduga tumpang tindih dengan penggunaan anggaran Dana Isentif Fiskal.

Tidak hanya itu, turunnya jumlah anggaran Dana Isentif Fiskal (DIF) di Kota Binjai tahun 2024 juga menjadi perbincangan hangat di masyarakat, seakan di setting oleh Walikota Binjai, Amir Hamzah bersama Tim TAPD Kota Binjai.

Berdasarkan Data dari Kementerian keuangan anggaran Dana Isentif Fiskal (DIF) hanya berjumlah 20,8 Milyar, sedangkan hasil pemeriksaan DPRD Kota Binjai, jumlah penggunaan Dana Isentif Fiskal (DIF) tahun 2024 berjumlah 32 milyar, hingga terdapat selisih anggaran yang cukup fantastis.

Parahnya lagi, dari keterangan anggota DPRD Binjai bahwa ternyata penggunaan anggaran Dana Insentif Fiskal (DIF) belum ada pembahasan oleh DPRD Kota Binjai hingga Pimpinan OPD juga tidak mengetahui sumber anggaran Dana Isentif Fiskal (DIF).(Bersambung).

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *