Sumatera Utara.SRN I Dugaan pencurian berondolan sawit di wilayah kerja PTPN IV Regional 2 memang tidak ada habis-habisnya.Rabu, (30/4).
Selain dugaan mensabotase laporan dengan membuat lost profit keuntungan, ternyata pencurian berondolan sawit banyak dugaan kongkalikong.
Baca juga : Satgas PKH Didesak Usut Pengurusan Perpanjangan HGU PTPN IV Regional 2
Hal ini bukan hanya terjadi di Kebun Sawit Langkat, dari pantauan serangkainews.com, Pencurian berondolan sawit juga terjadi di Kebun Laras,Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun.
Parahnya, Pencurian berondolan sawit di Afd 2 Kebun Laras lantaran kinerja pengawasan mulai Menajer Kebun, Askep, Asisten, Mandor dan juga pengamanan tidak melakukan pengawasan hingga patut diduga adanya praktek dugaan kongkalikong dengan masyarakat sekitar.
“Banyak kali bang, itu setiap panen tinggal berondolannya bang. gimana mau diambil, semak begini pohonnya dan jarang di awasi itu.banyak main Handphone mereka bang”kata Sumber dilokasi.
Tidak hanya itu, Tingginya pencurian berondolan sawit di Kebun Laras juga dikarenakan tidak adanya perawatan tanaman hingga terjadi semak belukar dan sulit untuk memanen.
Hal ini terjadi diduga lantaran adanya dugaan korupsi anggaran perawatan tanaman hingga dilokasi piringan pohon banyak bertumbuhnya gulma sebagai ancaman bagi pertumbuhan tanaman.
Bahkan, dilokasi juga terlihat banyaknya pohon yang gondrong dapat mempengaruhi hasil produksi tanaman lantaran tidak dirawat.
Sayangnya, beberapa pemberitaan serangkainews.com yang menyoroti terkait kinerja pengawasan di lingkungan PTPN IV Regional 2 baru-baru ini, terutama di Kebun Sawit Langkat dan Kebun Laras, terindikasi dugaan kongkalikong antara oknum karyawan dan pengamanan di dalam hingga aksi pencurian berondolan sawit meningkat tidak digubris oleh petinggi di PTPN IV Regional 2.
Baik dari Menajer Distrik II, Raja Suandi Purba dan Irvan Faisal selaku Kabag Tananam. Bahkan, Jajaran BUMN direktur Palm Co, Jatmiko Santosa yang di konfirmasi melalui DM Instagram juga memilih bungkam.
Padahal, praktek tersebut jelas-jelas sangat merugikan perusahaan, dimana perlu dijelaskan dalam sistem panen bahwa berondolan harus dikutip bersih dari piringan oleh pemanen dan dikumpulkan di TPH sebagai produksi.
Tetapi kenyataan di lapangan banyak berondolan di piringan tidak dikutip sama sekali dengan jumlah yang cukup besar. Hal tersebut jelas merupakan perusahaan kehilangan produksi dan mempengaruhi produktivitas lahan serta kinerja keuangan.
Sementara salah seorang Pemerhati Perkebunan yang merahasiakan namanya menyebutkan bahwa atas tidak adanya perawatan dilokasi tanaman mengakibatkan hasil produksi tanaman samakin menurun.
“Padahal jika pengawasan dilakukan secara benar, tentu pemanen tidak akan berani meninggalkan berondolan di piringan dan masyarakat juga terhindar dari tindak pidana. Karyawan PTPN IV Regional 2 telah mendapatkan tingkat kesejahteraan yang sangat baik, Patut setiap insan PTPN IV harus menunjukkan kinerja terbaik di lapangan. Nah dengan adanya dugaan tidak dirawat, kita mendesak agar PTPN IV Regional 2 segera mencopot pimpinan menajemen Kebun Laras di Kabupaten Simalungun”ujarnya mengakhiri.(Tim/bersambung).