Bahorok.SRN I Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke -79 di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat berakhir sedih dan kecewa atas perilaku panitia yang dinilai arogan dan otoriter terhadap pelaksanaan kegiatan perayaan kemerdekaan RI hingga viral di media sosial.Sabtu, (17/8).
Pasalnya, Puluhan siswa-siswi histeris menangis menggeruduk kantor Camat Bahorok lantaran tidak terima atas sikap Ketua Panitia disebut-sebut bernama Tugianto yang sesuka hatinya melakukan tatatertib pelaksanaan kegiatan HUT RI ke -79 tidak sesuai harapan.
Dimana Tugianto selaku ketua Panitia terlihat sesukanya memberikan waktu sedikit pada kegiatan drumband yang dibawakan para siswa-siswi paskibra hingga menimbulkan genangan air mata bagi para peserta drumband.
Dari vidio yang beredar, sambil menangis puluhan siswa mendatangi kantor camat Bahorok lantaran kecewa karena sudah berbulan-bulan latihan untuk mengisi perayaan HUT RI ke -79, namun tidak dapat di tampilkan maksimal.
“Kami kecewa melihat ketua panitia (Tugianto) yang tidak menuntaskan lagu yang kami bawa (drumband) ,malah menukar dengan kegiatan lagu senang-senang. Padahal kami berbulan-bulan latihan untuk menyambut perayaan kemerdekaan Republik Indonesia, untuk apa kami latihan??”tangis siswa.
“Orang tua kami juga merasa kecewa karena drumband itu adalah pengisi kegiatan dan sebagai seni dalam kegiatan Kemerdekaan, sehingga harapan orang tua kami, pelaksanaan drumband ini bisa menjadi kebanggaan”Kata Puluhan siswa.
Hal inipun menimbulkan reaksi bagi masyarakat Kecamatan Bahorok. Dilansir dari salah satu pemilik akun Facebook Tri Anggi Hutabarat.
Masyarakat merasa kecewa atas sikap yang dilakukan panitia atasnama Tugianto yang terpilih sebagai Ketua Panitia kegiatan Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2024 kemarin.
“Akan tercatat dalam ingatan masyarakat bohorok untuk hari ini HUT RI #kecamatanBohorok terburuk 2 tahun belakangan ini, menyakiti hati banyak siswa/siswi dan orang tua murid termasuk masyarakat yang merasa kecewa”tulisnya dalam akun tersebut.
Tidak hanya itu, dari akun tersebut terlihat bahwa komen-komentar masyarakat atasnama @Adeck Fizah yang menyebutkan “Kasian banget mereka dah capek latihan g kenal waktu dan cuaca mala di patah kan s3mangat y” tulisnya.
Dari akun Tri Anggi Hutabarat, terlihat juga bahwa anggaran kegiatan Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia yang diketuai oleh Tugianto mencapai Rp.100.600.000.
Berbeda dengan akun Facebook Dana Hutapea, dimana ia berkomentar atas jawab Manta Pinem Sepry
“Kebanggaan anak didik mental latihan berhari untuk tampil di HUT RI.
Tapi panitia mematah kan mental anak didik Semoga pihak muspika dan tokoh masyarakat mengklarifikasi kejadian begini” tulis Manta Pinem Sepry.
Dana Hutapea menyebutkan dalam komentarnya bahwa panitia perayaan Kemerdekaan RI ke -79 di Kecamatan Bahorok tidak becus, dan mencurigai kenapa panitianya setiap tahunnya itu-itu saja.
“Manta Pinem Sepry di sini kita tahu bahwa panitia tidak becus dalam menyelenggarakan acara HUT RI di kec, Bahorok. Dan yang kita herankan, kenapa panitia nya mereka2 terus, begitu banyaknya masyarakat Bahorok ini. Ada apa ini.?” Tulis Dana Hutapea.
Sementara, Camat Bahorok, Robby Deritawan Sitepu, SE saat dikonfirmasi wartawan serangkainews.com terkait kekecewaan puluhan siswa-siswi atas perayaan Kemerdekaan RI ke-79 belum mau menjawab, diduga Camat Bahorok, Robby Deritawan Sitepu alergi kepada wartawan hingga tidak mau menjawab.(Rs005).
